Jurnalis Warga (JW) Harus Konsisten Dalam Menyampaikan Informasi Desanya

Mentoring Jurnalis Warga di RM Rai Raka Kec. paguyangan bersama KJW Adi Assegaf


Paguyangan (suarapaguyangan.com) - Keadaan suatu desa kadang kadang terhambat oleh kurangnya informasi dari pihak desa kepada warga masyarakatnya, sehingga sering terjadi miss informasi dan salah paham yang berdampak pada ketidakpedulian warga pada pemerintahan desanya. 

Melalui kerjasama kemitraan Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK) dan The Asia Foundation (TAF) serta Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN) yang mulai masuk di Kecamatan Paguyangan pada bulan maret 2017, informasi kepada warga masyarakat mulai terpublikasi ke beberapa media baik media mainstream maupun media sosial oleh peran Jurnalis Warga (JW).

Adi Assegaf, selaku Koordinator Jurnalis Warga selalu menghimbau agar para jurnalis warga selalu giat menulis dan konsisten dalam membuat berita, karena hal tersebut untuk kepentingan orang banyak, 

" Setiap informasi yang di sampaikan oleh Jurnalis Warga bisa membuat perubahan dalam segala bidang, dan masyarakat bisa mengetahui setiap informasi tentang desa atau kecamatan," ungkapnya pada mentoring jurnalis warga, Senin (20/8) di rumah makan Rai Raka, Paguyangan. 

Adi menambahkan, JW harus menyampaikan informasi yang benar dan tidak boleh melanggar kode etik selaku jurnalis.

" Kode etik jurnalis harus dikedepankan sebab dengan era keterbukaan informasi sekarang ini, jangan sampai JW memberitakan atau menyebar berita yang HOAX, serta jangan sampai JW disalah gunakan sebagai alat untuk memeras orang atau lembaga lain," tegasnya.

Wildan, Jurnalis Warga Kedungoleng merasa senang bisa menjadi seorang jurnalis warga, karena dengan menjadi jurnalis warga, Wildan merasa ikut berperan andil untuk mengangkat nama desanya.

" Alhamdulillah, setelah menjadi JW, setiap kegiatan di Desa Kedungoleng bisa di ketahui oleh desa lain, juga oleh kecamatan, bahkan lebih dari itu," ungkapnya (MD/LA)

Related Posts:

Antusiasme Warga Masyarakat Desa Cipetung Sambut HUT RI ke 73.

Karnaval desa Cipetung-Kec.Paguyangan

Cipetung (suarapaguyangan.com)-
Meskipun Desa Cipetung Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes jauh dari hiruk pikuk kota, dan masih susah dalam berkomunikasi karena belum adanya sinyal handphone, namun antusias warga masyarakatnya tidak surut dalam menyambut HUT RI ke 73.

Merdeka bagi mereka adalah bisa saling guyub dan rukun bersama, hal ini terlihat dari banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh warga masyarakat dalam mengisi kemerdekaan ini, antara lain kegiatan  lomba gerak jalan, lomba kebersihan, lomba membuat tumpeng, karnaval hingga puncaknya malam resepsi.

Muhammad Muzaqi selaku ketua penyelenggara menyampaikan, kegiatan perlombaan dalam mengisi kemeriahan HUT RI ini memang sudah menjadi agenda tahunan, yang diharapkan mampu untuk mengkompakkan warga.

" Kegiatan ini memang bertujuan agar masyarakat Desa Cipetung semakin guyub dan rukun, serta menumbuhkan rasa kecintaan dan nasionalisme kita kepada bangsa dan negara," kata Muzaqi saat ditemui oleh jurnalis warga Cipetung di balaidesa Cipetung, Sabtu (18/8).

Masih menurut Muzaqi, dari semua rangkaian kegiatan lomba memeriahkan HUT RI ini semua warga masyarakat sangat aktif dan antusias dalam mengikuti semua kegiatan perlombaan hingga malam resepsi malam ini.

Sementara itu Sutrisno Kepala Desa Cipetung menyampaikan rasa terima kasih kepada warga masyarakat Desa Cipetung yang sangat antusias dalam memeriahkan HUT RI ke 73.

"Saya sangat berterimah kasih kepada semua warga Desa Cipetung dan seluruh ormas yang ada, yang telah menjadikan suasana yang guyub dan kondusif selama kegiatan berlangsung," katanya.

Pada malam resepsi yang dimeriahkan orgen tunggal dari luar kota ini juga dibacakan beberapa pemenang lomba gerak jalan, lomba membuat tumpeng, hingga karnaval. (SH/LA)

Related Posts:

Pentingnya Vitamin A Untuk Anak Balita

Sosialisasi pemberian vitamin A oleh Bidan Desa Kedungoleng


Kedungoleng-(suarapaguyangan.com)
-Bulan Februari dan Agustus, adalah bulan ditetapkannya sebagai bulan Vitamin A. Disetiap Posyandu di seluruh Indonesia, pada bulan bulan tersebut menyelenggarakan kegiatan pemberian Vitamin A untuk anak balita, khususnya bayi umur 6 sampai 59 bulan.

Marinah, Amd.Keb selaku bidan desa Kedungoleng mengatakan tentang pentingnya Vitamin A untuk balita.

"Vitamin A, mampu melindungi anak anak dari kekurangan gizi, mampu mencegah bobot tubuh bayi menjadi rendah dan membiru ketika dilahirkan.selain itu, vitamin A juga dapat mencegah ibu terserang penyakit Anemia setelah masa persalinan", jelas Marinah kepada warga pada saat kegiatan posyandu- pemberian vitamin A, di rumah Usman Salim, Kepala Desa Kedungoleng, Rabu lalu (8/8).

Ditambahkan oleh Marinah, yang tak kalah penting dari Vitamin A adalah untuk kesehatan mata dan mencegah kebutaan.Sedangkan kandungan dari Vitamin A banyak terdapat pada minyak ikan, hati, kuning telur, mentega, dan sayur atau buah yang berwarna hijau atau orange, seperti wortel. Karena itu, Marinah berpesan kepada ibu ibu agar selalu nemperhatikan asupan gizi bagi putra putrinya agar jangan sampai terjadi gizi kurang, apalagi sampai gizi buruk.

Antusias warga terlihat dari kehadiran mereka yang meningkat jumlahnya dari bulan sebelumnya, dan warga merasa senang karena pelaksana kesehatan, baik bidan maupun kader sekarang lebih aktif.

"Saya sangat senang, di desa kami sekarang setiap bulan Februari dan Agustus anak anak kami mendapatkan Vitamin A secara gratis, dan saya juga senang, sekarang ini, baik ibu bidan maupun ibu kader mau mendatangi anak anak sekolah terutama anak PAUD untuk mendapatkan Vitamin A tersebut", ungkap Melani (35), salah seorang warga Kedungoleng yang sekaligus Kader posyandu Kedungoleng.

Melani juga berharap, warga aktif untuk datang di posyandu setiap bulan, agar pertumbuhan maupun perkembangan anak anak balita bisa dipantau dari bulan ke bulan.

" jangan malas ya bu, untuk datang di posyandu setiap bulannya, karena dengan hadirnya ibu ibu di posyandu, berarti ibu ibu sudah menyadari pentingnya kesehatan untuk putra putrinya, karena setiap bulan pertumbuhan atau perkembangan anak ibu bisa dipantau terus", pungkasnya. (NH)

Related Posts:

200 Anak Balita di Desa Cipetung Datangi Posyandu Untuk Vitamin A

Pemberian Vitamin A Desa Cipetung


Cipetung-(suara paguyangan.com) - 200 anak balita di Desa Cipetung Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes mendatangi posyandu Sari Asih untuk mendapatkan vitamin A kemarin, Rabu (08/08).

Kegiatan posyandu yang sudah menjadi kegiatan rutin ini agak berbeda seperti bulan kemarin karena dihadiri oleh tim penggerak PKK dan kader posyandu serta pendamping Program Keluarga Harapan (PKH).

Siti Nur Faizah, Bidan Desa Cipetung mengatakan, bulan agustus ini merupakan bulan vitamin A, sehingga banyak warga khususnya ibu-ibu yang mempunyai balita datang ke Posyandu untuk mendapatkan Vitamin A.

" Alhamdulillah masyarakat sudah mulai paham pentingnya pemberian vitamin A, bahwa vitamin A itu tidak bisa diproduksi oleh tubuh anak kita sendiri. Oleh karena itu pemberian vitamin A pada anak-anak kita menjadi penting khususnya yang sudah berusia 6 bulan hingga 5 tahun," kata Nur Faizah.

Nur Faizah menambahkan, untuk pemberian vitamin A pada anak harus disesuaikan dengan usia anak.

" Untuk anak berusia 6 bulan hingga 12 bulan atau 1 tahun kita berikan kapsul vitamin A warna biru, sedangkan untuk anak berusia 1 tahun sampai 5 tahun di berikan kapsul vitamin A warna merah, dengan pemberian vitamin A secara berkala akan menjadikan tubuh anak yang kuat dan mata yang sehat," tambahnya.

Nurwati Sugini (27), warga  Desa Cipetung, yang ikut mengantri di posyandu untuk mendapatkan Vitamin A terlihat riang gembira dan tidak merasa keberatan untuk mengantri.

" Saya dan anak harus mengantri untuk mendapat vitamin A, karena kalo bulan agustus memang banyak sekali ibu-ibu yang hadir agar anaknya mendapatkan vitamin A. Sehingga sedikit mengantri agar kader tidak salah dalam memberikan kapsul vitamin A. Karena kesehatan merupakan modal utama, kalo anak kita sehat dan kuat maka kami orang tua menjadi senang dan gembira," tandasnya.(SH/AA)

Related Posts:

Tahun 2020, Indonesia Bebas Penyakit Kaki Gajah

Foto saat Musdes Desa Kedungoleng


Kedungoleng-(suarapaguyangan.com) Penyakit kaki gajah adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing. Cacing tersebut berkembang biak dalam tubuh, menghasilkan berjuta juta anak cacing.Ciri ciri penyakit kaki gajah yaitu kaki membengkak atau yang disebut Vilariasis sampai ke seluruh tubuh, dan biasanya terjadi pada laki laki. Sedangkan penularan penyakit kaki gajah adalah dari seorang yang dalam tubuhnya terdapat anak cacing, yang ditularkan kepada orang lain melalui gigitan nyamuk.

Demikian disampaikan oleh Dokter Mudrikah, saat Musyawarah Desa (Musdes) di balaidesa Kedungoleng, Selasa(31/7).

Mudrikah menambahkan, pihaknya akan memberikan pencegahan penyakit kaki gajah dengan memberikan obat secara gratis kepada warga, khususnya wilayah Puskesmas Winduaji, termasuk didalamnya kelurahan Kedungoleng, Wanatirta, dan Winduaji.

"Mengawali program Puskesmas Winduaji, maka pada awal Agustus  dan September nanti akan diberikan obat cacing kepada warga untuk mencegah penyakit kaki gajah, karena jika sudah terjadi maka penyakit tersebut tidak bisa diobati.
Apabila terjadi efek samping seperti mual, pusing, bahkan panas, maka itu tandanya obat tersebut sedang bereaksi", tambahnya.

Marina (34) selaku Bidan desa Kedungoleng mengatakan, yang dianjurkan minum obat tersebut adalah usia 2 tahun hingga kurang dari 70 tahun, sedang untuk wanita hamil dan menyusui, tidak dianjurkan minum obat tersebut, termasuk yang mempunyai hipertensi dan penyakit diabetes.

Kasman (50) salah seorang Rukun Tetangga (RT) yang hadir dalam rapat tersebut merasa senang dengan hadirnya seorang dokter di desanya.

" Alhamdulillah, sekarang di desa kami sudah ada dokter juga bidan, sehingga warga sangat terbantu sekali, misalkan ada yang mengeluh tentang kesehatannya, bisa langsung berkomunikasi dan mendapat pelayanan dari dokter atau bidan".

Sementara itu, Salim selaku Kepala Desa Kedungoleng juga mengucapkan terimakasih kepada para praktisi kesehatan, yang telah bekerjasama dengan pemerintah desa, berperan serta mewujudkan di tahun 2020 nanti, indonesia bebas penyakit kaki gajah. (NK)

Related Posts: