Potret Partisipasi Masyarakat Dalam Wajib Belajar 12 Tahun

Diskusi Multistskeholder Pendidikan- foto Lidia


Paguyangan-(suarapaguyangan.com)-Masalah pendidikan, adalah masalah yang tak kalah penting, disamping masalah kesehatan, ekonomi, maupun lainnya yang perlu mendapat penyelesaian demi keberlangsungan hidup yang lebih baik.Untuk itu, perlu adanya kerjasama yang baik, antara pihak pihak yang terkait, demi tercapainya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya dan berhasil guna, demikian disampaikan oleh Naksud, S.Pd.I Mpd, Perwakilan dari Kepala UPTD, Kecamatan Paguyangan, Selasa(13/2) , dalam Diskusi Multistakeholders, di Aula Kecamatan Paguyangan.

"Belajar adalah wajib, dengan tujuan untuk mencapai kecakapan hidup maupun kecakapan personal.Adanya program Wajib Belajar 12 tahun, artinya setiap anak wajib menempuh pendidikan mulai dari Taman Kanak kanak (TK) hingga ke Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Dengan belajar kita jadi tahu, dan dengan belajar kita jadi punya pengalaman, wawasan, sekaligus akhlak yang lebih baik, karena itu, janganlah kita takut atau malas untuk belajar, karena sekarang ini, Wajib Belajar adalah 12 tahun, sehingga semua anak diwajibkan menempuh pendidikan minimal sampai Sekolah Menengah Atas (SMA)," tandas Naksud.

Hal senada juga diungkapkan oleh Sarip, salah satu guru SMA N 1 Paguyangan, demi mewujudkan Wajib Belajar 12 tahun tersebut, pihaknya telah memberikan keringanan kepada siswa untuk dibebaskan dari biaya biaya sekolah,mulai dari 25% hingga 75%, tergantung dari tingkat kemampuan orang tua siswa.

"Kami tidak pernah memberikan peraturan bahwa yang sekolah di SMA N 1 Paguyangan harus orang orang yang mampu, anak anak yang orang tuanya tidak mampu pun kami terima, bahkan mereka dibebaskan dari biaya biaya sekolah, tergantung dari tingkat kemiskinannya, dengan tujuan agar mereka mau bersekolah," ungkap Sarip.

Herry Agus, selaku pembimbing diskusi berharap akan ada tindak lanjut dari diskusi tersebut.

"Saya berharap, diskusi ini tidak berhenti sampai disini, melainkan ada kesinambungan, karena hakikatnya setiap penyedia layanan, baik kesehatan maupun pendidikan adalah melayani pengguna layanan, sehingga perlu adanya komunikasi yang rutin dan terus menerus, demi tercapainya kehidupan yang lebih baik, terciptanya Sumber Daya Manusia (SDM) .yang berdaya dan berhasil guna," harap Agus.(NK)

Related Posts:

0 Response to "Potret Partisipasi Masyarakat Dalam Wajib Belajar 12 Tahun "

Posting Komentar