Kanipah Tulang Punggung Keluarga, Jual Kupat Tahu Keliling |
Wanatirta (suarapaguyangan.com) - Cahaya rembulan malam hari, bagi Kanipah (47 th ) seorang penjual kupat tahu keliling Desa Wanatirta, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes menjadi awal bekerja, walaupun udara cukup dingin menusuk dibadannya, dan saat orang lain telah lelap tidur, namun dirinya Kanipah (47) membuat kupat untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
Status janda karena ditinggal suami 2 tahun yang lalu, harus memenuhi kebutuhan tiga anaknya dan dirinya. Usaha ini dimulai sejak 2016, dan dengan kerja keras dan rasa tanggungjawabnya untuk menekuni pekerjaan ini, dan sekarang menjadi tulang punggung keluarga.
" Sebelum suami meninggal, pekerjaannya hanya sebagai ibu rumah tangga yang ikut dengan suami merantau di Jakarta. Setelah suami meninggal, kembali ke kampung halamannya, karena suami meninggal setelah saya melahirkan anak ketiga, sebagai ibu yang baru lahiran saya tidak mungkin bisa mengurus semuanya dan akhirnya saya pulang ke kampung. Pekerjaan apapun mulai dari buruh cuci gosok, jualan mangkal sudah saya lakukan untuk menyambung hidup tetapi semua tidak mencukupi malah saya banyak hutang ,akhirnya saya putuskan untuk jualan Kupat Tahu keliling," tutur Kanipah. Rabu (13/12/2017).
Wanita paruh baya ini adalah seorang yang hebat. Walaupun dalam kondisi kekurangan tapi tidak ingin meminta belas kasihan orang, mau berusaha walaupun harus lelah karena keliling dengan berjalan kaki. Walau berdagang tetapi dia selalu mengerjakan pekerjaannya seorang diri. Mulai dari berbelanja bahan bahan untuk Kupat tahu, merebus kupat, menggoreng mie kuning, menggoreng bawang, menguleg bumbu, membuat adonan gorengan sampai siap di jajakan ia kerjakan sendiri. Biasanya ia berangkat untuk berdagang pukul 6 pagi sampai dengan pukul 12 siang. Setelah itu, ia kembali ke rumah untuk mengurus rumah dan anak yang masih kecil. Begitulah rutinitasnya sehari-hari.
Semangat yang dimilikinya perlu dijadikan contoh. Rezeki bisa di dapat jika kita mau berusaha dan tidak malu. “Aku bukan orang yang senang berdiam diri, aku harus berjuang untuk ketiga anakku, aku ingin mereka bisa jajan seperti anak yang lain. Bukankah kalau kita mental akan prosesnya, itu lebih nikmat saat kita menuai hasil.” Tutur wanita berusia 47 tahun itu.
Selama menjalankan profesinya, Kanipah juga sering mengalami pasang surut. Banyak suka duka yang telah dialami. “ Suka dukanya kalo berdagang laris manis, terus ga di utang. Dukanya kalo dagangan tidak habis dan orang banyak yang utang. Untuk makan esok saja masih bingung apalagi belanja untuk modal daganganya besok ujarnya saat ditemui. (LA-JW Wanatirta Editor AA)
0 Response to "Kanipah Wanatirta Tulang Punggung Keluarga Rela Jual Kupat Tahu Keliling"
Posting Komentar